100kpj – Tesla merupakan salah satu perusahaan paling berharga dan bernilai di dunia. Namun, gaya kepemimpinan CEO mereka, Elon Musk belakangan mulai dikritik investor. Sebab, dia dituding memiliki kepentingan lain yang bagi sebagian orang dianggap distraksi di luar industri otomotif.
Disitat dari sejumlah sumber, Elon belakangan mulai terobsesi dengan mata uang kripto, terutama dogecoin. Bukan hanya itu, dia juga masih mengemban tugas di perusahaan lainnya, SpaceX.
Baca juga: Elon Musk Ajukan Syarat Andai Konsumen Mau Beli Tesla Pakai Bitcoin
Kenyataan tersebut membuat penanam modal dan analis meminta Elon merekrut Chief Operating Officer atau COO di Tesla. Sebab, jika tidak, gaya manajerial one-man show tersebut justru akan merusak pasar Tesla di kemudian hari.
"Jika terjadi sesuatu pada Elon, saya tidak tahu apa yang bakal dilakukan Tesla. Saya sudah mendesak dewan direksi untuk memiliki COO atau rencana suksesi," ujar pendiri dan CEO perusahaan investasi Gerber Kawasaki, Ross Gerber dikutip Selasa 22 Juni 2021.
"Tidak masuk akal sebuah perusahaan dengan valuasi hampir US$600 miliar dijalankan dengan cara seperti ini, apalagi Elon masih harus mengerjakan banyak hal lain," lanjutnya.
Elon Musk sendiri sudah sejak lama diminta mencari tangan kanan seperti para pengusaha lainnya, misalnya Steve Jobs yang dulu punya Tim Cook, serta Mark Zuckerberg yang menunjuk Sheryl Sandberg sebagai COO Facebook.
Menurut analis otomotif Morningstar, David Whiston, saat ini hanya ada satu calon kuat pengganti Musk di Tesla, yakni Andrew Baglino yang kini menjabat sebagai wakil presiden Tesla untuk divisi powertrain dan energi.
Merekrut orang luar tentu sulit dilakukan, mengingat gaya kepemimpinan Elon yang condong pada 'micromanaging', atau berpusat pada kelompok kecil internal sebagai pembuat keputusan.
"Wall Street tidak punya tokoh di Tesla, kecuali Drew Baglino," kata Whiston.