100KPJ

Jika Ada Kecelakaan Bus atau Truk Harus Tak Hanya Salahkan Sopir

Share :

100kpjsopir truk atau bus biasanya sering menjadi tersangka jika terjadi kecelakaan, padahal selain sopir ada pihak-pihak yang dirasa juga harus bertanggung jawab ketika terjadi kecelakaan.

Seperti perusahaan operator bus dan truk tersebut, karena perusahaan punya kewajiban untuk membuat kondisi kendaraan dan sopir dalam keadaan baik. Seperti pengecekan kondisi kendaraan sebelum kendaraan berangkat adalah kegiatan yang wajib dilakukan, selain itu perusahaan juga punya kewajiban untuk mengetahui kesiapan awak dan sopir sebelum mengendarai kendaraan.

Pasalnya menurut Ahmad Wildan, Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menjelaskan bahwa, kecelakaan yang sering terjadi baik truk dan bus karena perusahaan yang tidak menguasai dan mengerti teknologi pada kendaraan saat dibeli.

"Harusnya perusahaan punya buku manual servis, buku manual perawatan, sehingga mekanik yang melakukan perawatan juga paham cara merawatnya. Tanya ke mekaniknya, kalau tidak mengerti harusnya diikutkan pelatihan, jangan sampai karena takut dipecat mekanik bilang paham saja, padahal tidak paham, itu bisa fatal akibatnya," bilang Ahmad dalam webinar tentang Isuzu Peduli Keselamatan.

Lebih lanjut Ahmad menjelaskan bahwa setiap perusahaan baik bus maupun truk wajib memberikan edukasi dan pelatihan kepada para mekanik, sehingga ketika dikendarai kendaraan dalam kondisi yang baik.

Selain itu, perusahaan juga wajib untuk memeriksa kesiapan sopirnya, karena Ahmad mengakui bahwa kecelakaan bisa terjadi lantaran pengemudinya yang belum memiliki kesiapan. 

Kesiapan itu kata Ahmad ada kesiapan fisik, seperti kondisi badan yang tidak fit atau kurang tidur. "Sopir yang mengemudi dalam kondisi belum tidur selama 24 jam terakhir, kadar alkohol di dalam darahnya sama seperti sopir tersebut mengonsumsi minuman beralkohol," bilang Ahmad.

Selain itu sama seperti mekanik, sopir yang tidak paham pun harus diberikan edukasi atau pelatihan, Ahmad menyebutkan tak jarang sejumlah sopir yang kebingungan dengan kendaraan operasionalnya, karena kendaraannya keluaran terbaru atau memiliki teknologi yang lebih canggih.

"Karena kadang, banyak perusahaan yang main asal beli saja kendaraan, tapi kurang paham dengan sejumlah fitur yang tertanam pada kendaraan tersebut, parahnya mereka enggak punya manual book-nya," bilang Ahmad.

Nah, uraian tersebut adalah faktor yang juga bisa mengakibatkan kecelakaan, makanya ketika terjadi kecelakaan jangan hanya sopir yang disalahkan, karena bisa saja kesalahan yang dilakukan oleh sopir merupakan rentetan kesalahan yang dilakukan mekanik yang tidak paham.

Baca juga: Kecelakaan Horor Tesla Tewaskan 2 Orang, Elon Musk: Autopilot Mati

Share :
Berita Terkait