100kpj – Elon Musk membawa kabar bahagia untuk penambang dan investor Bitcoin di dunia. Miliarder muda tersebut memastikan, pihaknya bakal mengizinkan kembali transaksi Bitcoin untuk pembelian mobil listrik Tesla. Namun, dengan sejumlah syarat.
Dia menuturkan, seandainya konsumen Tesla ingin transaksi Bitcoin kembali diberlakukan, maka harus ada energi bersih dan terbarukan dari penambang di masa depan.
"Ketika ada kepastikan mengenai penggunaan energi bersih yang wajar (~50%) dari para penambang dengan tren masa depan yang positif, Tesla akan kembali mengizinkan transaksi menggunakan Bitcoin,” tulis Musk melalui akun media sosial pribadinya, dikutip Rabu 16 Juni 2021.
Baca juga: Orang China Ramai-ramai Tinggalkan Mobil Tesla, Kenapa?
Lebih jauh, Musk memastikan, Tesla menjual sekira 10 persen kepemilikannya untuk mengkonfirmasi bahwa Bitcoin dapat dilikuidasi dengan mudah tanpa memindahkan pasar. Hal ini dilakukan untuk menjawab tuduhan Musk dan Tesla memanipulasi pasar hingga diminta menjalani penyelidikan di Komisi Sekuritas dan Bursa AS.
Biasanya, pernyataan Musk terkait mata uang kripto di media sosial membuat nilai tukarnya mengalami kenaikan atau penurunan. Namun, kali ini—usai komentarnya tentang perizinan transaksi Bitcoin—belum terlihat adanya efek siginifikan.
Mundur sedikit ke belakang, Elon Musk sempat mengatakan, penggunaan bahan bakar fosil untuk transaksi dan penambangan Bitcoin belakangan meningkat pesat. Sebab, kata dia, proses penambangan Bitcoin membutuhkan komputer dengan daya atau sumber energi yang tinggi.
Bahkan, menurutnya, salah satu sumber energi atau listrik yang digunakan juga berbahan bakar batu bara dengan emisi terparah dibanding bahan bakar lainnya. Itulah mengapa, kala itu, Musk membatalkan perizinan transaksi Bitcoin untuk produk-produk Tesla.
"Mata uang kripto adalah ide yang bagus di banyak level, dan kami percaya ia memiliki masa depan yang cerah. Namun, hal ini tidak berarti harus merugikan lingkungan.”
"Tesla tidak akan menjual bitcoin (yang mereka miliki) dan kami akan menggunakannya kembali untuk transaksi bila terjadi perubahan proses penambangan yang lebih berkelanjutan," tegasnya saat pengumuman pembatalan transaksi Bitcoin, Mei 2021 lalu.