Adanya kebijakan baru tersebut, ternyata membuat produsen mobil kalang kabut. Karena dikhawatirkan tidak dapat memenuhi permintaan pasar. Sehingga konsumen harus inden, atau menunggu untuk mendapatkan unit.
Berkaca dari jumlah pemesanan yang meningkat drastis di awal relaksasi pajak berlaku. Beberapa produsen nyatanya belum bisa memenuhi permintaan pasar, karena kapasitas produksi pabrik yang terbatas di tengah pandemi.
Business Innovation and Marketing PT Honda Prospect Motor, Yusak Billy menyebut, adanya isentif pajak nol persen tersebut tentu menjadi tantangan baru. Karena pabrik harus bekerja lebih keras untuk antisipasi permintaan yang membludak.
“Produksi kami sekarang sudah dilakukan dengan kapasitas penuh mengikuti protokol kesehatan yang ada, dan ketersediaan komponen,” ujarnya kepada 100kpj, Selasa 15 Juni 2021.
Lebih lanjut Billy menjelaskan, untuk semua unit yang mendapatkan relaksasi PPnBM mendapatkan respon sangat tinggi dari konsumen. Terutama yang baru mendapatkan penyegaran, seperti Brio Urbanite, City hatchback, dan HR-V.
“Inden terjadi di beberapa daerah dengan model, dan tipe yang berbeda-beda yah karena permintaan yang mendadak tinggi melampui kapasitas produksi,” tuturnya.
Menurutnya dengan perpanjangan PPnBM ini, pemesanan kendaraan akan meningkat keembali. “Jadi tantangan terbesar kami supaya bisa memproduksi semakismal mungkin, agar konsumen dapat menerima unit secepatnya,” sambungnya.