100kpj – Demi mendongkrak penjualan mobil di tengah pandemi, pemerintah telah meringankan PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) menjadi nol persen di awal Maret 2021. Hanya dinikmati untuk 21 mobil baru yang terpilih.
Puluhan mobil itu wajib memiliki kandungan lokal minimal 70 persen, dengan kapasitas mesin maksimal 1.500cc berpngengerk dua roda. Seperti yang tertuang dalam Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 169 Tahun 2021.
Besaran isentif PPnBM yang diberikan sistemnya bertahap. Periode Maret-Mei diskonya 100 persen, kemudian tahap kedua Juni-Agustus 50 persen, dan tahap akhir, yakni September sampai November hanya 25 persen.
Tahap pertama relaksasi pajak itu membuat penjualan mobil meningkat drastis. Berdasarkan data Gaikindo, penjualan ritel selama Januari-April naik 5,9 persen menjadi 257.953 unit, atau mendekati kondisi normal 80 ribu per bulan.
Berkat keberhasilan tersebut, pemerintah memperpanjang PPnBM 100 persen sampai Agustus. Sesuai dengan usulan Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Keuangan saat rapat Pemulihan Ekonomi Nasional, Jumat 11 Juni 2021.
“Kementerian keuangan sudah senada dengan kami, bahwa PPnBM DTP (pajak ditanggung pemerintah) dapat diperpanjang,” ujar Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita dikutip, Senin 14 Juni 2021.
Lebih lanjut dia menjelaskan, perpanjangan diskon pajak 100 persen untuk mobil baru sudah sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo. Yang memerlukan terobosan untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif di tengah pandemic.
“Bertujuan membangkitkan kembali gairan usaha di Tanah Air, khususnya sektor industri yang selama ini konsisten berkontribusi signifikan bagi perekonomian nasional,” tuturnya.
Memasuki September sampai Desember, diskon PPnBM yang awalnya 25 persen jadi 50 persen. Nah produsen mobil Honda, Suzuki, dan Toyota mendapatkan angin segar karena beberapa produknya menikmati relaksasi tersebut.
Marketing Direktur PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy mengaku belum bisa memberikan informasi lebih lanjut terkait kebijakan PPnBM 100 persen yang baru ditetapkan. Meskipun punya dampak positif untuk penjualan.
“Tentu ini adalah dukungan dari pemeerintah untuk industri otomotif nasional. Akan lebih baik kalau dibandingkan rencana isentif PPnBM sebelumnya. Kami akan monitor permintaan pasarnya,” ujarnya singkat kepada 100kpj, Senin 14 Juni 2021.
Sementara Business Innovation and Marketing PT Honda Prospect Motor, Yusak Billy menyebut, ada banyak pertimbangan pemerintah melonggarkan pajak mobil baru, namun menjadi langkah yang tepat untuk menggairahkan pasar.
“Saya rasa pemerintah selalu memonitor perkembangan relaksasi PPnBM tahap pertama. Dan dengan memperimbangkan banyak aspek, akan memberikan langkah yang tepat agar perekonomian nasional dapat cepat pulih melalui industri otomotif,” kaya Billy saat dikonfimasi.
Hal senada disampaikan Marketing Direktur 4W PT Suzuki Indomobil Sales, Donny Saputra. Dia menyebut, perpanjangan PPnBM itu akan kembali merangsang pertumbuhan industri otomotif nasional secara keseluruhan.
“Tidak hanya pabrikan pemegang merek, akan tetapi industri pendukung lainnya seperti diler, pemasok suku cadang lokal, dan industri keuangan (meningkat),” tutur Donny.