“Jadi apakah tahun ini? Kami jawab: belum. Sementara EQS bakal dipasarkan di Eropa dulu, baru Asia. Kami enggak mau coba-coba jual kendaraan listrik, terlalu berisiko. Saat ini kami siapkan dulu infrastruktur dan manpower-nya. Tunggu saja,” tegasnya.
Pernyataan Kariyanto tersebut seakan membuktikan, Mercedes-Benz masih terkesan hati-hati bermain di pasar kendaraan listrik. Alih-alih berjudi dengan mencoba-coba, pihaknya memilih mematangkan rencana yang ada.
“Kami tegasnya kami tidak ingin coba-coba bermain di pasar ini, misalnya tidak sukses, lalu kami berhentikan dan sebagainya, kami tidak ingin seperti itu. Sebab, kami melihat ke depan potensi mobil listrik sangat baik,” kata dia.