Sejak akhir tahun lalu, perusahaan mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla dikabarkan berniat investasi Energy Storage System (ESS) atau sistem penyimpanan energi di Tanah Air. Namun, seakan tak pasti, rencana tersebut belum terlaksana hingga kini.
Bahlil Lahadalia saat menjadi Kepala BPKM sempat memastikan, bahwa peluang Tesla menanamkan investasi di Indonesia masih terbuka lebar. Dia berharap, rencana tersebut bisa benar-benar terealisasi dalam waktu dekat.
"Doain! Masih ada secercah harapan dan optimisme agar (investasi) Tesla bisa masuk ke Indonesia," ujar Bahlil melalui sambungan virtual, dikutip dari VIVA.
Mengenai progres wacana investasi Tesla di Indonesia tersebut, Bahlil mengakui bahwa saat ini prosesnya masih berada dalam tahap komunikasi antara Tesla dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves).
"Tesla ini sedang dilakukan komunikasi dengan Kemenko Marves, dan mereka masih melakukan (pembicaraan) terus menerus. Kalau ditanya berapa potensinya, Insya Allah doain potensi selalu ada, dan detailnya nanti disampaikan Kemenko Marves," kata dia.
Diketahui, perusahaan milik Elon Musk itu akhirnya memilih India ketimbang Indonesia. Menurut mantan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar ada beberapa faktor yang membuat Negeri Bollywood itu lebih dilirik Tesla.