100KPJ

Setelah Kisruh Partai Demokrat, Moeldoko Bicara Baterai Mobil Listrik

Share :

100kpj – Jendral TNI (Purn) Moeldoko kembali menjadi sorotan publik, kali bukan bukan masalah kisruh Partai Demokrat. Tapi Moeldoko kini menjadi ketua umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (PERIKLINDO).

Menurut Moeldoko, PERIKLINDO memiliki semangat untuk berperan aktif dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, baik dari kendaraan, informasi yang diperlukan seluruh pihak, hingga edukasi kepada masyarakat, dan diharapkan bisa memberikan sumbangsih nyata dan mengakselerasi perkembangan kendaraan listrik yang juga didukung oleh Pemerintah.

Apalagi saat ini Indonesia sedang berada di masa transisi menuju era elektrifikasi atau kendaraan listrik. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Presiden nomor 55 tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).

Di mana, para pelaku industri otomotif baik roda dua dan empat, kendaraan komersial dan industri pendukung pun mulai bergerak ke arah elektrifikasi, atau dengan menggunakan tenaga listrik.

Hal tersebut juga sebagai langkah demi mengurangi ketergantungan impor sekaligus membersihkan langit dari polusi udara, makanya para pelaku industri harus bisa aktif mencari cara agar kendaraan listrik di Indonesia bisa berjalan.

Salah satu contohnya, yakni memiliki pabrik untuk memproduksi baterai yang digunakan oleh kendaraan listrik. Hal itu diungkapkan langsung oleh Moeldoko yang juga  pendiri PT Mobil Anak Bangsa atau MAB.

Mantan Panglima TNI itu menyatakan, bahwa keberadaan pabrik baterai akan sangat berpengaruh pada akselerasi pengembangan berbagai jenis kendaraan listrik di Tanah Air. “Harapannya, tiga sampai empat tahun ke depan bisa ada baterai yang ada di Indonesia, baterai listrik. Itu bakal luar biasa,” ujar Moeldoko, dikutip VIVA Otomotif Selasa 27 April 2021.

Lebih lanjut Pria yang saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Presiden itu mengungkapkan, kehadiran baterai kendaraan listrik buatan lokal bakal mendongkrak tingkat kandungan dalam negeri pada unit yang diproduksi.

“(TKDN bus listrik buatan MAB) saat ini sudah 40 persen. Nanti kalau baterai listrik sudah ada di Indonesia, itu kira-kira bisa naik jadi 80 persen,” tuturnya.

Saat ditanya alasan mengapa MAB fokus pada transportasi umum dan bukan kendaraan pribadi, Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia itu menjelaskan bahwa hal itu berkaitan dengan rencana pemerintah di masa depan.

“Ada kebijakan pemerintah untuk melakukan transisi angkutan publik, itu nanti secara bertahap. Nah, itu yang kami respons, kami antisipasi agar nanti tidak ketinggalan,” pungkasnya.

Baca juga: Pelaku Industri Kendaraan Listrik Bentuk PERIKLINDO, Moeldoko Ketua

Share :
Berita Terkait