100kpj – Kebijakan relaksasi pengenaan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) oleh Pemerintah pada Maret lalu, membuat dunia otomotif di Indonesia mulai membaik. Mobil-mobil yang terkenal pajak nol persen menjadi buruan.
Dalam angka penjualan mobil secara umum yang meningkat tajam pada Maret 2021 sebesar 72,6 persen dibandingkan Februari 2021. Pada Maret 2021 dikatakannya produksi mobil dalam negeri mencapai 101,9 ribu.
Baca Juga: Sedot 100 Ribu Pengunjung, Berapa Unit Kendaraan Terjual di IIMS 2021?
Atau naik 121,2 persen dibandingkan dengan produksi pada Februari 2021. Data tersebut disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Sementara itu, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo menilai sektor otomotif punya andil besar bagi pemulihan ekonomi nasional. Sebab, ada 1,5 juta orang yang terlibat di dalamnya.
“Kebijakan PPnBM menjadi jawaban paling tepat, karena memberi percepatan luar biasa terhadap upaya pemulihan industri otomotif,” ujar Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi dalam rilis resmi, Senin 26 April 2021.
Nangoi menjelaskan, kebijakan PPnBM menggerakkan pasar dan mendorong tingginya permintaan, sehingga diperlukan penyesuaian kapasitas produksi untuk memenuhinya. Namun, percepatan produksi tidak bisa dilakukan secara maksimal.
Itu tak lain karena harus tetap mematuhi persyaratan dan ketentuan protokol kesehatan yang berlaku. Selain itu, Nangoi mengakui bahwa Indonesia juga terkena dampak dari keterbatasan pasokan komponen semikonduktor yang saat ini terjadi secara global.
Efeknya, terjadi antrean yang panjang untuk bisa memiliki mobil dengan insentif PPnBM. Sementara, pajak yang 100 persen ditanggung oleh pemerintah hanya berlaku sampai Mei mendatang.
“Kondisi ini sudah diantisipasi dari awal diberlakukannya kebijakan PPnBM, dan saat ini seluruh lini industri otomotif Indonesia tengah fokus untuk mempercepat produksi dan memenuhi permintaan konsumen,” tuturnya.