100kpj – Kebijakan relaksasi pengenaan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) oleh Pemerintah pada Maret lalu, mulai terasa. PT Toyota Astra Motor (TAM) berhasil mencatat pertumbuhan penjualan ritel secara signfikan di bulan Maret.
Tercatat, penjualan mencapai 26.445 unit, atau meningkat 111 persen dibandingkan capaian bulan Februari dengan 12.537 unit. Jika dibandingkan dengan Maret tahun lalu, maka meningkat 48,7 persen.
Baca Juga: Gak Usah Minta Pensiun, Ini Alasan Rossi Tetap Balapan MotoGP
"Toyota membukukan penjualan ritel lebih dari 26.000 unit dengan market share 34,1%, penjualan tumbuh 111% dibandingkan bulan Februari. Dan juga meningkat 48,7% jika dibandingkan Maret tahun lalu,” ujar Vice President Director PT Toyota Astra Motor, Henry Tanoto, dalam rilis ke 100KPJ, Sabtu 24 April 2021.
Sedangkan keseluruhan penjualan ritel market di sepanjang kuartal I (Januari–Maret) 2021 mencapai 178.450 unit. Sementara di Toyota, membukukan penjualan ritel sebesar 54.274 unit, maka market share Toyota di kuartal I 2021 adalah 30,4%.
Di bulan Maret 2021, market ritel mencatatkan penjualan 77.511 unit, meningkat 65% jika dibandingkan dengan bulan Februari, yang juga masih lebih tinggi 28% dibandingkan Maret 2020 lalu.
Kontribusi terbesar berasal dari SPK untuk kendaraan yang mendapat relaksasi PPnBM seperti Toyota Rush, Avanza, Yaris, Sienta dan Vios yang merupakan kendaraan dengan kapasitas mesin maksimal 1.500 cc dan penggunaan komponen lokal minimal 70%.
SPK Toyota Rush pada Maret lalu tercatat mencapai 10.810 unit atau naik 139% dibanding bulan sebelumnya, kemudian SPK Avanza dengan jumlah 8.512 unit atau naik 97%, Yaris 1.690 unit atau naik 127%, SPK Sienta 208 unit dan Vios 521 unit dimana masing–masing mengalami kenaikan naik 110% dan 193%.
Sedangkan untuk SPK Fortuner dan Kijang Innova yang masuk ke dalam perluasan kebijakan PPnBM mulai awal April lalu, juga mulai menunjukkan pertumbuhan dimana dalam periode 1–20 April SPK Fortuner naik sebesar 71% dan Kijang Innova naik sebesar 109% di bandingkan Maret dengan periode yang sama.
“Dengan diberlakukannya perluasan relaksasi PPnBM mulai April ini, diharapkan akan meningkatkan jumlah pembelian kendaraan lebih banyak lagi sehingga memberi dampak positif pada pasar otomotif dan perekonomian nasional secara keseluruhan,” tutup Henry.