100kpj – Jalan tol layang Jakarta - Cikampek atau jalan tol Japek II Elevated, secara resmi diberi nama menjadi jalan layang Mohamed Bin Zayed (MBZ), peresmian jalan layang Sheikh MBZ dilakukan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno atas nama Presiden Jokowi, pada Senin 12 April 2021.
Perubahan nama jalan tol layang tersebut, ternyata mendapat komentar dari mantan Menpora yang juga pakar telematika yakni Roy Suryo. Dirinya mengaku lebih bangga jika nama jalan mengguanakan nama putra terbaik bangsa, misalnya nama Soekarno, Soeharto, Habibe, dan Gus Dur ketimbang menggunakan nama Pangeran Arab.
Hal tersebut diungkapkan Roy pada akun Twitternya, @KRMTRoySuryo2. “Terus terang saya lebih bangga bila jalan layang tol ini mengabadikan putra-putra terbaik bangsa, seperti Soekarno, Soeharto, Habibie, Gus Dur dibanding Pangeran UEA,” tulis Roy.
Meski demikian, mantan kader Partai Demokrat ini menegaskan pemilihan nama untuk jalan tol merupakan kewenangan pemerintah. “Tetapi ya sudah ini hak pemerintah, apalagi dikait-kaitkan dangan Jalan ‘JokoWi’ di UEA & Investasi Calon IKN? (tanda tanya),” lanjut Roy Suryo.
Diketahui, perubahan nama tersebut ditetapkan melalui Keputusan Menteri PUPR nomor 417 KPTSM tanggal 8 April 2021 lalu. Di mana keputusan tersebut menetapkan nama jalan tol Jakarta Cikampek II Elevated menjadi jalan layan MBZ Sheikh Mohamed Bin Zayed. Tujuannya untuk memperkuat hubungan diplomatik antara Indonesia dan Uni Emirat Arab.
Mohamed bin Zayed atau nama lengkapnya Mohamed bin Zayed bin Sultan Al Nahyan merupakan Pangeran Mahkota Abu Dhabi dan Deputi Komandan Tertinggi Pasukan Angkatan Darat Uni Emirat Arab (UEA).
Dia juga dikenal sebagai pemimpin Arab yang paling berpengaruh bahkan melebihi Putra Mahkota Mohammed bin Salman Al Saud.
Sejak menjabat sebagai komandan angkatan bersenjata UEA memiliki hubungan baik dengan Amerika Serikat sebagai sekutu khususnya dalam pembelian senjata dan menjaga stabilitas kawasan Timur Tengah.
Disisi lain, UEA salah satu negera dengan investasi terbesar di RI khususnya infrastruktur. Bahkan nama Presiden Jokowi dicanangkan sebagai nama salah satu jalan tol strategis di negara penghasil minyak tersebut.
Baca juga: Jalan Layang Tol Jakarta-Cikampek Menggunakan Nama Sultan dari Arab