100KPJ

Selain Tesla, Mobil Listrik Renault Dijadikan Patwal Polisi, Kok Bisa?

Share :

100kpj – Polisi lalu lintas di Indonesia sudah menggunakan Tesla Model 3 hasil kerja sama dengan IMI (Ikatan Motor Indonesia), dan Prestige Image Motorcars sebagai importir umum mobil listrik asal Amerika Serikat tersebut.

Bukan hanya itu, Korlantas Polri juga menggunakan mobil baru jenis lainnya sebagai kendaraan patwal. Hal tersebut terlihat dari foto-foto yang beredar di media sosial. Salah satunya melalui unggagan akun Instagram @indra_fathan.

Dalam postingannya tampak Renault Twizy, Triber dan Climber sudah mengenakan baju berwarna putih dengan kombinasi striping biru PJR (Patroli Jalan Raya). Di Tanah Air, brand mobil asal Eropa itu dinaungi PT Maxindo Renault Indonesia.

Yang cukup menarik perhatian, hadirnya Renault Twizy. Mobil listrik mungil dengan konfigurasi dua penumpang. Kendaraan empat roda itu dianggap lebih cocok untuk perkotaan, atau sekadar di area tertentu alias bukan di jalan raya. 

Mengusung Electric Direct Drive Technology dengan mesin 3CG -electric asynchronous. Mampu menghasilkan kekuatan 13 Kw, atau setara 17 daya kuda, dan butuh waktu 6,1 detik untuk melesat dari diam sampai kecepatan 45 km per jam.

Untuk pengisian baterainya hanya membutuhkan waktu dua jam setengah. Dan tidak perlu adapator tambahan saat mengisi baterai dengan colokan listrik yang ada di rumah. Sebab bisa langsung terhubung dengan soket berdaya 220 volt.

Mobil listrik yang hanya bisa menempuh 80 km itu dibanderol Rp408 juta dengan tiga pilihan warna, yakni putih, hitam, dan orange.

Sementara Triber merupakan mobil keluarga yang memiliki dimensi kompak. Memanfaatkan platform Kwid, secara total dimensi panjangnya hanya 3.990 mili meter, lebar 1.739 mm, tinggi 1.643 mm. Untuk jarak pijak ke tanahnya 185 mm. 

Kapasitas bagasinya mencapai 625 liter jika kursi baris ketiga dilipat. Untuk penerangan utamanya projektor halogen, dibekali kunci pintar atau smart keyless, dan empat air bags. Mesinnya berkapasitas 1.000cc tiga silinder bertenaga 72 daya kuda.

Torsi puncak dari mesin tiga silinder itu 96 Newton meter, serupa dengan Renault Clio. Triber dijual dalam enam varian, harganya mulai dari Rp166,900 juta tipe RXL manual, sampai Rp184,900 juta tipe RXZ matik on the road.

Secara dimensi, mobil yang dapat menampung tujuh orang itu lebih besar dibandingkan Renault Climber. Sebab mobil perkotaan dengan cita rasa SUV itu hanya memiliki panjang 3.731 mm, lebar 1.579 mm, dan tinggi 1.474 mm.

Di sektor dapur pacu, Renault Climber ditanamkan mesin 1.000 cc dengan tenaga maksimum 66 daya kuda pada 5.500 rpm dan torsi puncak 91 Nm pada 4.250 rpm. Tenaga tersebut disalurkan ke roda melalui transmisi AMT.

 

Share :
Berita Terkait