Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor sebagai produsen, Yusak Billy mengatakan, respon positif masyarakat terhadap penurunan pajak berhasil mendongkrak jumlah pemesanan di jaringan diler.
“Saya melihat data terakhir 22 Maret, dibandingkan dengan periode yang sama bulan lalu pemesanan unit baru Honda meningkat 50 persen. Empat model yang diberikan relaksasi PPnBM peningkatannya mencapai 80 persen,” ujarnya secara virtual.
Lebih lanjut Yusak Billy menjelaskan, sejak mendapatkan keringanan pajak keempat model Honda yang paling banyak berkontribusi adalah HR-V, dan Brio RS. Mobil berjenis small SUV, dan city car itu paling banyak mengantongi angka pemesanan.
“Kami berharap trend ini bisa naik terus sampai akhir tahun. Dari keempat model Honda, HR-V, dan Brio RS meningkat paling tinggi untuk pemesanan bisa 80 persen, dibandingkan bulan lalu periode yang sama (tanggal 1-22 Februari),” tuturnya.
Meski menjadi kabar baik, namun produsen mobil berlogo H itu keteteran untuk memenuhi permintaan konsumen atau jaringan dilernya. “Banyak tantangan sebenernya, bagaimana kami menyediakan suplay unit, karena permintaan konsumen mendadak tinggi,” katanya.
Sebelumnya, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan Honda dari diler ke konsumen di Februari hanya 6.018 unit, artinya mengalami penurunan dari Januari yang masih menorehkan 7.068 unit.
“Secara umum, penjualan Honda pada Februari lalu sedikit turun dibandingkan Januari. Karena sebagian konsumen yang menunda pembelian untuk menunggu relaksasi pajak di awal Maret,” sambungnya.