“Tesla hanya menggunakan perangkat lunak internal dan ‘open source’ untuk mengoperasikan bitcoin secara langsung. Bitcoin yang dibayarkan ke Tesla akan dipertahankan sebagai bitcoin, tidak dikonversi ke mata uang konvensional,” kata dia.
Diketahui, sebagian besar perusahaan arus utama seperti AT&T Inc dan Microsoft Corp yang memungkinkan pelanggan membayar dengan bitcoin biasanya menggunakan pemroses pembayaran khusus yang mengubah mata uang kripto menjadi mata uang konvensional.
Sebab, seperti mata uang kripto lainnya, bitcoin masih sedikit digunakan untuk perdagangan di negara-negara besar, lantaran terhambat volatilitas serta waktu pemrosesan yang relatif mahal dan lambat.
Kini, setelah Elon menetapkan kebijakan baru terkait transaksi bitcoin, mungkin bakal lebih banyak lagi perusahaan atau instansi lain yang mengadopsi skema pembayaran serupa.