Dadang juga menegaskan, moda transportasi tersebut tidak bisa berhenti di sembarang tempat. “Iya karena mereka tidak berhenti, tidak menurunkan penumpang. Akan ditambah titiknya karena kita sesuai dengan demand, mereka survei demand-nya berapa, ada berapa warga di situ, kerja di Jakarta, itu disurvei,” katanya.
Dadang menambahkan, program layanan tersebut direncanakan tersedia di banyak perumahan. “Salah satu program unggulan pak wali dalam periode kedua ini untuk mendekatkan layanan transportasi publik kepada warga," ujarnya.
Sementara itu Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, pihaknya akan mengikuti arahan pusat terkait dengan berbagai kebijakan, utamanya soal transportasi. “Kalau pusat bilang uji coba ya kita akan ikut, kalau jangan ya jangan. Kita enggak berani kalau Depok mencoba-coba, karena Depok di tengah-tengah di poros bener ini dari Jabodetabek,” katanya.
Idris mengungkapkan, program ini bekerjasama dengan sejumlah pihak terkait, tidak hanya BPTJ. “Jadi kolaborasi, BUMN, PPD dan juga perusahaan koperasi. Nanti juga akan ada pelaku bus yang kita berdayakan,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama Perum PPD, Pande Putu Yasa mengatakan, kehadiran pelayanan transportasi JRC akan mendekatkan masyarakat dengan pelayanan transportasi yang terintegrasi.
Untuk Kota Depok, terdapat dua titik pelayanan yang diberikan, yakni Terminal Sub Sawangan menuju Juanda dan Garden At Candi Sawangan menuju MRT Lebak Bulus. “Nantinya akan ada tiga trip pelayanan pengangkutan masyarakat,” kata Putu.
Ia menjelaskan, jam pemberangkatan dari titik Sawangan di mulai pukul 05.30 WIB, 06.00 WIB, dan 06.30 WIB. Untuk jadwal kepulangan dari MRT Lebak Bulus maupun Juanda, dimulai pukul 16.30 WIB, 17.30 WIB, dan 20.30 WIB. “Harga yang diberikan cukup ekonomis untuk Terminal Sub Sawangan sebesar Rp25.000 dan Garden At Candi Sawangan sebesar Rp20.000,” ujarnya.