100KPJ

Begini Pengakuan Pengguna Mitsubishi Xpander, Banyak Fitur Tersembunyi

Share :

100kpj – PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), resmi meluncurkan Mitsubishi Xpander pada 2017 lalu. Produk pendatang baru yang meramaikan ceruk pasar Low MPV itu berhasil menyita perhatian masyarakat.

Memiliki desain cukup berbeda dari mobil di kelasnya, hingga fitur-fitur yang dimilikinya membuat Xpander menjadi satu-satunya pendatang baru yang pernah menduduki peringkat mobil terlaris, menggeser Toyota Avanza.

Kini Xpander memiliki varian yang lebih beragam, dan mendapatkan beberapa penyegaran sejak pertama kali dihadirkan. Total ada 7 varian, harganya mulai dari Rp208,010 juta tipe GLX manual, sampai Rp262,130 juta tipe Ultimate matik. 

Mengingat umurnya sudah hampir 4 tahun, lantas gimana komentar para pengguna Low MPV berlogo tiga berlian tersebut?

Sonny Eka Putra pemilik Xpander tipe Ultimate AT lansiran 2017 mengatakan, sejauh ini merasa puas terutama jika dibandingkan dengan mobil sekelasnya yang pernah digunakan. Meski ada beberapa yang perlu ditingkatkan lagi.

“Yang pertama Xpander itu lebih kedap (suara dari luar ke kabin). Saya pakai jarak jauh, dari Jakarta ke kebun kelapa sawit punya saya di Lampung. Setiap bulan, saya jalan kurang lebih 1.000 kilometer,” ujarnya kepada 100kpj, Rabu 24 Maret 2021.

Menurutnya berkat ground clearance lebih tinggi, cukup aman dikendarai di jalur pelosok Lampung, Sumatera yang permukaan jalannya masih banyak lubang. Suspensi depan sangat nyaman, cuma belakang terlalu lembut.

“Sebagai mobil keluarga wajar tidak dibuat rigid suspensi belakang, kalau melewati jalan rusak dengan isi 4 penumpang, dan barang di bagasi. Tapi kalau di jalan rata tidak masalah, terkecuali kecepatan di atas 120 km per jam,” tuturnya.

Sonny yang juga merupakan salah satu pendiri komunitas X-M0C (Xpander Mitsubishi Owner Club Indonesia) menyebut, performa mesin bensin 1.500cc yang dihasilkan cukup mumpuni, begitu juga dengan konsumsi bahan bakar.

“Kalau mobil 1.500cc wajar putaran bawah tidak responsif, tapi kalau sudah 60 km per jam ke atas baru terasa. Dibandingkan Low MPV yang memiliki spesifikasi serupa sudah bagus. Efisiensi bahan bakar juga normal, rata-rata 12 km per liter dalam kota,” katanya.

Hal senada juga disampaikan Alfian Chandra salah satu pemilik Xpander Ultimate AT. Dia menyebut, sejak membeli produk Mitsubishi tersebut pada 2018 sudah sesuai dengan ekpetasi, dan kebutuhan sehari-harinya ketika berkendara.

“Nyaman saja dibawanya, terutama kalau bawa 7 penumpang. Tenaganya cocok dibawa santai, suspensi lembut, handling yah biasa saja begitu juga kecepatannya. Lebih nyaman buat keluarga sih, kedap suara enggak bising,” tuturnya kepada 100kpj.

Xpander dilengkapi sejumlah fitur keamanan, dan keselamatan. Memanfaatkan rangka bodi RISE (Reinforced Impact Safety Evolution) yang dapat meredam benturan. Untuk varian tertinggi Ultimate dan Sport, pengeremannya sudah anti-lock braking system (ABS).

Selain itu, kedua varian itu juga ditanam fitur HSC (Hill Start Assist) untuk mencegah mobil mundur saat tanjakan. Kemudian ASC (Active Stability Control), membantu pengemudi mengurangi terjadinya understeer atau oversteer.

MPV tujuh penumpang ini juga sudah dibekali emergency stop signal (ESS), secara otomatis lampu hazard akan menyala sebagai tanda bahaya, saat melakukan pengereman mendadak jika kecepatannya sudah mencapai 55 km per jam.

Fitur tersembunyi di Mitsubishi Xpander

Masih ada beberapa fitur-fitur tersembunyi yang mungkin kebanyakan pemiliknya tidak tahu. Salah satunya welcome and coming home light. Di mana lampu utama akan menyala, sebelum Anda masuk ke dalam mobil di ruang yang gelap.

Sonny pemilik Xpander Ultimate itu menyebut, cara mengaktifkan fitur itu hanya menekan tombol door button unlock selama 30 detik. Nanti default lamou kecil di depan dan belakang menyala, dengan catatan belum membuka pintu. 

“Banyak sebenearnya fitur tersembunyi di Xpander. Seperti saat mobil mundur juga bisa dibunyikan, tapi suara itu bukan dari sensor pakir. Jadi saat transmisi dipindahkan ke posisi R akan menyala seperti truk,” tuturnya.

Suara lampu sein juga bisa diganti. Caranya hanya menekan tombol info, nantinya di layar MID masuk ke pengaturan, bisa diakses saat posisi parkir, dan rem parkir aktif. Jika sudah begitu, di halaman paling bawah terdapat logo lampu sein, nanti ada pilihannya.

Setelah mesin dimatikan dan kelistrikan sudah mati total, ternyata kaca Xpander masih bisa dibuka tutup selama kurang lebih 30 detik. Selain itu, berkat smart system etacs pintu otomatis mengunci sendiri, jika kendaraan ditinggalkan.

 

Share :
Berita Terkait