Menurutnya berkat ground clearance lebih tinggi, cukup aman dikendarai di jalur pelosok Lampung, Sumatera yang permukaan jalannya masih banyak lubang. Suspensi depan sangat nyaman, cuma belakang terlalu lembut.
“Sebagai mobil keluarga wajar tidak dibuat rigid suspensi belakang, kalau melewati jalan rusak dengan isi 4 penumpang, dan barang di bagasi. Tapi kalau di jalan rata tidak masalah, terkecuali kecepatan di atas 120 km per jam,” tuturnya.
Sonny yang juga merupakan salah satu pendiri komunitas X-M0C (Xpander Mitsubishi Owner Club Indonesia) menyebut, performa mesin bensin 1.500cc yang dihasilkan cukup mumpuni, begitu juga dengan konsumsi bahan bakar.
“Kalau mobil 1.500cc wajar putaran bawah tidak responsif, tapi kalau sudah 60 km per jam ke atas baru terasa. Dibandingkan Low MPV yang memiliki spesifikasi serupa sudah bagus. Efisiensi bahan bakar juga normal, rata-rata 12 km per liter dalam kota,” katanya.
Hal senada juga disampaikan Alfian Chandra salah satu pemilik Xpander Ultimate AT. Dia menyebut, sejak membeli produk Mitsubishi tersebut pada 2018 sudah sesuai dengan ekpetasi, dan kebutuhan sehari-harinya ketika berkendara.