Santoso cukup setia dengan Honda Jazz 1.5 tipe E lansiran 2013 tersebut, mobil jenis hatchback yang harganya ditaksir Rp100 juta itu tidak pernah tergantikan dari tahun-tahun sebelumnya.
Diketahui, PT Honda Prospect Motor (HPM) sebagai agen pemegang mereknya pertama kali menjual Jazz di Tanah Air pada 2003. Namun mobil tersebut masih dibawa utuh dari Thailand, sebelum akhirnya diproduksi di dalam negeri.
Di pasar global, Honda pertama kali memasarkan Fit atau nama lain dari Jazz sejak 2001 di Jepang. Lalu mulai di ekspor ke negara Eropa, dan Australia. Dua tahun setelah itu mulai memasuki pasar Amerika Selatan, Afrika Selatan, dan Asia Tenggara.
Pada generasi pertama, mobil hatchback tersebut dipersenjatai mesin bensin 1.500cc dengan kode GD3 dengan teknologi i-DSI (Intelligent Dual & Sequential Ignition), dan VTEC (Varibale Valve Timing & Lift Electronic Control) untuk varian tertinggi.
Memasuki generasi kedua, Jazz mendapatkan perubahan cukup signifikan dari desain eksterior, interior, fitur-fitur, dan mesinnya. Diproduksi dalam rentang waktu 2007-2013 dengan kapasitas mesin yang serupa, namun berteknologi i-VTEC.
Berlanjut generasi ketiga yang memiliki desain eksterior lebih moderen, dan sporty dengan penerangan serba LED, dan fitur keamanan lebih lengkap dari sebelumnya. Namun sayang setelah versi faceliftnya dihadirkan 2019 menjadi nasib terakhirnya di Indonesia.
Sebab PT HPM sebagai produsen memtuskan berhenti menjual Jazz mulai 2021, karena sudah digantikan City Hatchback RS. Hal itu dilakukan karena generasi keempatnya yang sudah meluncur di Tokyo Motor Show 2019 dianggap tidak sesuai dengan selera pasar dalam negeri.