100kpj – Kunjungan Presiden Jokowi ke Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk meresmikan Bendungan Napun Gete di Desa Ilin Medo, menyita perhatian. Salah satunya mobil Mercedes-Benz G-Class yang digunakan untuk menuju lokasi tersebut.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni melalui Instagram pribadinya ikut mengunggah video mobil yang digunakan Jokowi saat di NTT. Dalam tayangan itu terlihat Mercedes-Benz G 350 d sedang diturunkan dari pesawat Hercules.
Baca juga: Mercedes-Benz G-Class Presiden Jokowi di NTT Bukan Mobil Sembarangan
“Nice, nice, brem..brem. Bukan mobil saaya ini, mobil Ompres, gagah berani,” tulis statusnya, Rabu 24 Februari 2021.
Proses penurunan mobil dari pesawat sangat hati-hati. Pemandangan lain yang terlihat, plat nomor bertuliskan B 1199 QH. Saat digunakan Jokowi, Mercedes-Benz G 350d berwarna hitam doff itu ditempelkan plat merah bertuliskan Indonesia.
Yang mengejutkan saat mencari tahu status mobil buatan Jerman tersebut berdasarkan plat nomornya di situs Badan Pendapatan Daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Ternyata masa STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) sudah habis.
Artinya plat nomor yang menempel saat proses pengiriman mobil ke NTT sudah dalam keadaan pajak mati. Namun hingga saat ini tidak diketahui jelas status kepemilikan G 350 d lansiran 2018-2019 itu yang dibawa dengan pesawat militer.
Mercedes-Benz G 350d dibekali mesin diesel yang sudah memenuhi regulasi gas buang 6d-TEMP dengan kandungan emisi CO2 259-252 gram per kilometer. Untuk konsumsi bahan bakarnya diklaim satu liter per 10,2 kilometer.
Mesin diesel enam silinder berkode OM 656 itu kapasitasnya 2.925cc dengan tenaga maksimal yang dapat disemburkan 286 PS di 3.400-6.000 rpm, dan torsi 600 Nm di 1.200-3.200 rpm. Didukung transmisi matik 9-percepatan (9G-Tronic).
Meski terlahir sebagai jip dengan bobot yang cukup berat, namun untuk mengajaknya berlari dari diam ke 100 km per jam hanya butuh waktu 7,4 detik. Kecepatan maksimalnya mencapaai 199 km per jam yang disalurkan melalui keempat rodanya.
Mobil dengan berpenggerak all wheel drive tersebut ditanamkan sistem transfer case baru, yang tujuan utamanya untuk mendistribusikan torsi ke axle depan 40 persen, dan 60 persen ke axle belakang dengan sistem pengaturan elektrik.