100kpj – Demi menekan mata rantai penyebaran covid-19, berbagai cara dilakukan pemerintah daerah. Mulai dari pembatasan sosial bersekala besar, hingga mempersempit ruang gerak kendaraan pribadi dengan sistem ganjil genap.
Umumnya sistem ganjil genap yang belum diberlakukan di DKI Jakarta hanya untuk mengurangi kemacetan, namun di Bogor aturan itu dianggap bisa meminimalisir pergerakan kendaraan yang ingin masuk ke daerah tersebut.
Baca juga: Gak Nyangka, Ketua IMI Pilih Hyundai Ioniq Ketimbang Tesla Gegara Ini
Sehingga diharapkan pembatasan kendaraan pribadi yang disesuaikan dari plat nomor itu menjadi cara mengurangi pergerakan masyarakat. Pemberlakuan ganjil genap itu diumumkan langsung oleh Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto.
"Kami Forkopimda Kota Bogor sepakat, Kapolres juga mengusulkan untuk diberlakukan kebijakan agar di Kota Bogor pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu, selama 14 hari ke depan di seluruh wilayah di Kota Bogor, akan diberlakukan ganjil genap," ujarnya.
Sebelum diterapkan mulai Sabtu hari ini, dan Minggu 7 Februari 2021, sosialiasinya sudah dilakukan sejak Jumat kemarin. Setiap kendaraan yang memiliki plat nomor tidak sesuai dengan tanggal ganjil atau genap akan diminta putar balik.
"Kendaraan yang akhirnya (plat nomor) genap misalnya, dibolehkan di tanggal genap. Tapi tentunya kita memahami bahwa perlu ada proses sosialisasi. Mulai besok kita sosialisasi sehingga Sabtu dan Minggu seluruhnya bisa mematuhi aturan ini," katanya.
Menurutnya, aturan ini diputuskan karena kasus penularan covid-19 di Bogor semakin tinggi. "Ini untuk mengurangi mobilitas warga. Kita tidak mungkin memberlakukan lockdown total. Karena itu, metode ganjil genap ini kita rencanakan untuk mengurangi mobilitas warga," paparnya.
Saat proses sosialiasi pembatasan kendaraan berdasarkan plat nomor, ternyata Bima Arya melakukan cara berbahaya. Seperti yang terlihat dari penggalan video yang tersebar melalui pesan singkaat, hingga menjadi viral di media sosial.
Di balik layar, ternyata ada seorang videographer nekat tengkurap di kaca depan mobil Nissan Navara NP300 untuk mengambil gambar wajah wali kota tersebut saat melakukan sosialisasi dengan keliling jalan raya, dan kawasan perumahan.
Sontak video itu menjadi sorotan, terutama resiko videographer tersebut. Karena dianggap melanggar keselamatan saat berada di jalan raya, dan membahayakan nyawa orang lain. Meskipun ada beberapa orang yang memegangnya saat proses syuting.
Padahal, pengambilan gambar tersebut jika diperhatikan masih bisa diakali menggunakan kamera mini, atau action camp yang ditempel di atas atap mobil, sehingga tidak perlu memegang kamera DSLR.