100kpj – Permadi Arya alias Abu Janda selalu menjadi sorotan atas pernyataannya yang kontroversi menyikapi pemerintahan. Kali ini, pegiat media sosial itu kembali jadi bahan perbincangan terkait kritiknya tentang agama Islam.
Di luar dari permasalahan tersebut, Abu Janda pernah juga membandingkan mobil Esemka dengan hasil karya Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Seperti yang diunggah di dalam akun Instagram pribadinya @permadiaktivis2.
Baca juga: Abu Janda Foto Bareng Mobil Ferrari, Warganet: Duit Hasil Jilat Istana
“Esemka Bima, mobil nasional oleh Presiden Indonesia @jokowi. Slide (gambar ke dua) Gabion Jakarta karya Gubernur Indonesia @anies baswedan. Harga hampir sama, pilih mana?,” tulis statusnya.
Foto yang diposting Abu Janda memperlihatkan Esemka Bima yang sedang ditumpangi Presiden Jokowi saat resmi meluncurkan brand tersebut pada 2019 lalu. Sedangkan pada gambar ke dua, terlihat tumpukan batu alias gabion.
Susunan batu yang kerap digunakan untuk menunjang taman kota itu menurutnya memiliki harga yang setara dengan mobil pikap tersebut. Sehingga dia memancing netizen agar tidak menyukai gabion, dan dipersilahkan berkomentar.
Namun komentar yang mencuat cukup mengejutkan, sebab sebagian besar warganet menyebut bahwa Esemka bukan produk nasional, atau karya anak bangsa. Melainkan mobil impor yang disulap dengan brand buatan lokal.
“Mobil nasional yang dipesan secara impor?,” tulis @putrajanuar73. Ada juga yang memberikan emot tertawa dengan berkomentar , “Minta brosur harga, dan spesikasinya dong,” kata @al_hufny.
“Mobil kaleng kaleng,” @anwarsanusi2105. Bahkan dengan mengaitkan nama presiden yang seakan-akan Esemka adalah mobil buatannya, maka ada netizen yang mempertanyakan hal tersebut. “Yakin Jokowi yang bikin?,” @mathanpadillah.
Diketahui, terakhir terdengar mobil pikap Esemka tersebut diboyong beberapa instansi negara. Salah satunya TNI Angakatan Udara, dan Pemerintah Kota Semarang yang memboyong beberapa unit untuk kendaraan operasional.
Direktur Utama PT Solo Manufaktur Kreasi sebagai principal dan pemegang merek Esemka, Eddy Wirajaya beberapa waktu lalu mengatakan, Esemka memang bukan produk mobil nasional, tapi perusahaannya milik anak bangsa.
Kamu juga tegaskan bilan mobil yang kami produksi bukanlah mobil nasional, seperti yang dipahami kebanyakan orang selama ini. Kami adalah perusahaan swasta nasional yang 100 persen dimiliki swasta, tidak ada perlakuan istimewa dari pemerintah,” ujarnya.
Secara desain Esemka Bima mirip dengan mobil asal Tiongkok, yakni Changan Star Truck. Setelah menuai komentar, akhirnya mantan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengakui mobil tersebut hasil kerjasama dengan produsen China.
“Ya pasti (kerja sama China). Antara pabrikan punya kerja sama, seperti dulu Proton pernah kerja sama dengan Suzuki Indonesia, sehingga Ertiga yang ada di Indonesia mirip dengan Proton. Kalau mobil multi platform, kan biasa kita enggak pernah bilang Vietnam jipplak BMW. Kan enggak, karena mereka ada perjanjian,” tuturnya.
Esemka Bima yang dilahirkan sebagai mobil pengangkut barang dijual dalan rentang harga mulai dari Rp99 juta sampai Rp110 juta yang dipersenjatai dua pilihan mesin. Yang pertama 1.200cc bensin dengan tenaag 96 dk dan tors 199 Nm, sementara untuk mesin 1.300cc tenaganya 84 dk dan torsi 105 Nm.