Agar memudahkan pengemudi masuk ke dalam mobil, kursi akan otomatis mundur, dan maju atau menyesuaikan posisi setelah duduk. Radius putar setirnya cukup luas, sehingga tidak ada kendala meski harus berbelok di ruang sempit.
Berbekal wheelbase 2.900 mm, meski panjang bodi hampir 5 meter tidak menyulitkan berkendara di tengah kemacetan. Saat kami mencoba bermanuver di kecepatan 60 km per jam, body rollnya cukup baik, meski agak sedikit limbung.
Mengingat Palisade masih mengandalkan frame monokok, dengan tubuh yang cukup besar. Mungkin dengan sasis tangga atau ladder frame gejala limbungnya jadi lebih minim. Dan menjadi hal yang wajar karena ground clerancenya 203 mm.
Suspensi depan MacPherson strut, dan belakang multi link terasa empuk. Sehingga ketika melewati jalan tidak rata, seperti bebatuan sekalipun tetap nyaman dan tidak ada guncangan berlebihan. Soal performa, kami memacunya di jalan bebas hambatan dengan mode sport sampai 160 km per jam hanya membutuhkan 2.700 rpm.
Respon mesin dari putaran bawah sangat agresif, meskipun kapasitasnya hanya 2.200cc masih lebih besar Fortuner 2.400cc diesel. Namun Palisade memiliki torsi puncak 440 Newton meter di 1.750-2.750 rpm, dan tenaga maksimal 200 PS di 3.800 rpm.