100kpj – Demi mendukung pemerintah menuju era ramah lingkungan, beberapa agen pemegang merek mobil di Indonesia sudah menawarkan produk ramah lingkungan. Teknologi yang dijual meliputi, hybrid, plug-in hybrid, dan full listrik.
Untuk kelas hybrid pilihannya cukup banyak, meliputi Toyota Corolla Cross, Corolla Altis, Camry, dan C-HR, Nissan Kicks e-Power, BMW i8 untuk model sport car. Sementara plug-in hybrid tersedia Mitsubishi Outlander PHEV.
Baca juga: Mengenaskan, Cuma Segini Yang Beli Mobil Listrik dan Hybrid di 2020
Dari kelas full listrik, Hyundai memiliki dua model, yakni Kona dan Ioniq. Yang paling terbaru Lexus UX 300e. Sebelumnya Tesla Model S, Model X, dan Model 3 sudah dijual lebih dulu melalui importir umum mobil mewah.
Berkaca dari produsen yang sudah menawarkan kendaraan ramah lingkungan, Suzuki menjadi salah satu yang tidak memiliki produk tersebut. Padahal di 2019 PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) sempat memamerkan Ertiga Hybrid.
Namun sampai saat ini agen pemegang merek mobil berlogo S tersebut tak kunjung menjualnya dipasaran. Padahal model itu sebagai generasi baru yang menggantikan Ertiga diesel semi hybrid yang sempat dijual sekitar 2017-2018.
“Secara prinsip kami support program pemerintah, akan tetap secara detil kami belum bisa share dahulu karena ini berkaitan dengan strategi kami,” ujar 4W Marketing Direktur PT SIS, Donny Saputra kepada 100KPJ, Kamis 21 Januari 2021.
Menurutnya perlu pertimbangan lebih matang untuk menjual mobil ramah lingkungan di Indoensia. Salah satunya terkait harga jual, karena perlu menyesuaikan daya beli masyarakat di Tanah Air di segmen yang paling gemuk.
“Absorsi produk di konsumen, profile pembeli mobil kan lebih banyak first time buyer. Sehingga kalau kondisi normal, yang laris Rp250 juta ke bawah,” tuturnya.
Artinya jika mobil hybrid dijual dengan rentang harga tersebut, peluangnya cukup menjanjikan. Oleh sebab itu, PT SIS masih terus melakukan studi dan melakukan penyesuaian agar dapat menciptakan mobil rendah emisi dengan harga terjangkau.
“Entah dalam bentuk baru, atau model yang ada. Salah satu faktor penting adalah keterjangkauan harga,” katanya.
Diketahui, Ertiga mesin bensin yang disematkan teknologi SHVS (Smart Hybrid Vehicle by Suzuki) mengandalkan baterai lithium-ion. Dikawinkan dengan alternator konvensional, sehingga mampu memberikan dorongan tenaga saat mesin pembakaran bekerja.
Sementara fungsi dari baterai lithium-ion itu untuk menyimpan tenaga yang dihasilkan ISG, yang akan digunakan ketika mesin membutuhkan dukungan tenaga. Adanya dua komponen tersebut tentu bertujuan agar bahan bakar lebih efisien.