100KPJ

Sepanjang 2020 Mobil Pengangkut Sayur Jadi Andalan Suzuki Saat Pandemi

Share :

100kpj – Sejak pandemi covid-19 melanda Indonesia, bisnis otomotif menjadi salah satu yang terkena dampak cukup besar. Akibat kondisi ekonomi yang tak menentu, membuat sejumlah orang menahan untuk membeli sebuah kendaraan.

 

Terutama mobil yang membutuh uang cukup besar, maka tidak heran jika berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil sepanjang 2020 turun mencapai 50 persen dibandingkan 2019.

 

Di tengah melemahnya peminat mobil baru, sejumlah agen pemegang merek melakukan berbagai macam cara demi mendongkrak penjualan. Salah satunya menawarkan promo, seperti yang dilakukan PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).

 

Sejak pandemi, dan sebelum menutup tahun lalu, produsen mobil Suzuki di Indonesia itu menawarkan berbagai program pembelaian menarik mulai dari tukar tambah dengan merek lain, hingga hadiah langsung saat membeli unit.

 

Berkat promo yang diberikan, produsen mobil belogo S itu mengklaim penjualannya di tahun lalu masih cukup baik, meski menurun. Untuk wholesles atau pabrik ke diler 65,9 persen, dan retail 70,4 persen dibandingkan pencapaian di 2019.

 

4W Marketing Direktur PT SIS, Donny Saputra mengatakan, tahun lalu menjadi momen yang berat untuk industri otomotif. Namun berkat program-program penjualan, dan melakukan adaptasi operasional diler selama pandemi, pencapaian Suzuki cukup baik.

 

“Kontribusi produk lokal Suzuki tahun 2020 sebesar 91,1 persen untuk wholesales, dan 90,6 persen untuk retail sales,” ujar Donny mengutip keterangan resminya, Jumat 15 Januari 2021.

 

Memang tidak dijelaskan angka detilnya, namun produk-produk lokal yang dimaksud, posisi pertama yang menyumbang penjualan terbesar sepanjang tahun lalu adalah Carry pikap. Mobil yang kerap digunakan untuk mengangkut sayur, barang, atau hasil pertanian jenis lainnya meraih 57,6 persen dari sisi wholesales.

 

Sedangkan dari sisi retail, atau penjualan diler ke konsumen mobil pengangkut barang itu berkontribusi 57,9 persen. Kemudian posisi kedua ada Suzuki XL7, mobil Low SUV yang satu platform dengan Ertiga tersebut menyumbang 14,9 persen untuk penjualan pabrik ke diler atau wholesales, sementara dari sisi retail 11,8 persen.

 

Posisi ketiga diikuti Ertiga dengan angka 11,4 persen untuk wholesales, dan retail 13,3 persen dari total penjualan Suzuki sepanjang tahun lalu. “Fokus pada pengembangan, dan pemasaran prroduk lokal ini juga bertujuan untuk mendukung pemulihan industri otomotif dalam negeri,” tuturnya.

 

Diketahui, ketiga mobil tersebut dibuat dan dikembangkan di dalam negeri. Berkaca dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan Carry pikap dari pabrik ke diler sepanjang tahun lalu mencapai 37.109 unit. Dari angka tersebut, model yang terlaris adalah Carry pikap wide-deck yang terjual 29.414 unit.

 

Sementara model kedua yang menjadi penyumbang tebesar penjualan Suzuki adalah XL7, yang berhasil menoregkan angka 9.827 unit, dan tipe Alpha transmisi matik menyumbang 2..852 unit. Lalu, Ertiga terjual 7.516 unit, dan tipe GL manual menjadi model terlaris yang terjual 2.530 unit.

Share :
Berita Terkait