100kpj – Semenjak dikenalkan di Indonesia, Suzuki Jimny menjadi mobil yang diidam-idamkan banyak orang, selain ikonik juga susah didapatkan. Calon pembeli rela antri lama untuk mendapatkan Suzuki Jimny.
Menurut Direktur Pemasaran Kendaraan Empat Roda SIS, Donny Saputra mengatakan bahwa inden Suzuki Jimny paling panjang antriannya di wilayah Jakarta. "Bisa mencapai 3 hingga 7 tahun, untuk wilayah Jabodetabek," ungkapnya kepada 100KPJ.com belum lama ini.
Lebih lanjut Donny menjelaskan juga bahwa keran pemesanan untuk membeli Jimny baru dari Suzuki belum dibuka kembali. "Dari September 2019 lalu kami masih belum bukan inden lagi," tambahnya.
Uniknya, ketika antrian pemesanan masih panjang dan keran pemesanan masih belum dibuka, perwakilan resmi merek Suzuki di Indonesia itu menaikan banderol untuk menebus Jimny baru. Diketahui bahwa ada kenaikan Rp33 juta pada model Single Tone. Sementara model Two Tone punya harga lebih mahal Rp34 juta.
Melihat dari laman resmi Suzuki Indonesia, Suzuki Jimny di Indonesia ditawarkan dalam 4 varian yakni Jimny Mt (Single tone) yang dijual Rp395,5 juta, sementara Jimny AT (Single Tone) dijual dengan harga Rp408 juta, sedangkan Suzuki Jimny MT (Two Tone) harganya Rp398,5 juta, dan Jimny At (Two Tone) dijual dengan harga Rp411 juta.
Padahal di bulan April tahun 2020, harga Suzuki Jimny baru berdasarkan data di website resminya mulai dari Rp362,5 juta tipe MT (Single Tone), lalu varian AT Single Tone Rp375 juta, MT Two Tone Rp364,5 juta, dan AT Two Tone Rp377 juta.
Diakui oleh pihak PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) bahwa kenaikan harga yang dialami oleh Suzuki Jimny ini dipengaruhi oleh beberapa penyebab, mulai biaya produksi hingga biaya penjualan Suzuki Jimny.
"Harga naik itu karena beberapa faktor, biaya yang naik termasuk di dalamnya penambahan alat pemadam, kenaikan biaya produksi dan penjualan, dan kenaikan NJKB (Nilai Jual Kendaraan Bermotor)," pungkasnya dikutip dari VIVA Otomotif, Senin 11 Januari 2021.
Baca juga: Baim Wong Gak Perlu Inden Beli Suzuki Jimny Untuk Hadiah Kiano