100kpj – Indonesia baru saja menandatangani nota kesepahaman dengan LG Energy Solution Ltd. Pemerintah dan perusahaan asal Korea Selatan tersebut akan membangun industri baterai kendaraan listrik dengan nilai investasi kerjasama sebesar US$9,8 miliar atau setara Rp142 triliun.
LG Energy Solution merupakan bagian dari LG Chem, anak perusahaan dari konglomerasi LG Group. Proyek kerja sama investasi yang baru diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada 29 Desember 2020.
Baca Juga: Bikin Kaget, Gisel Jual Barang dari Gading Marten Gegara Ukuran Kecil
Ini sebagai tindak lanjutan usai Jokowi berjumpa dengan Presiden Moon Jae In di Busan pada bulan November 2019 lalu. Lalu Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian/Lembaga terkait lainnya melakukan berbagai pertemuan tindak lanjut dengan pihak LG.
Hasilnya, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan LG Energy Solution di Seoul, Korea Selatan pada tanggal 18 Desember 2020.
MoU berisi tentang kerjasama proyek investasi raksasa dan strategis di bidang industri sel baterai kendaraan listrik terintegrasi dengan pertambangan, peleburan (smelter), pemurnian (refining) serta industri prekursor dan katoda dengan nilai rencana investasi mencapai USD9,8 miliar.
Hal lain yang juga menjadi bagian dari nota kesepahaman adalah memprioritaskan produk lokal untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas industri nasional. Pemerintah Indonesia juga memastikan bahwa proyek investasi raksasa ini akan menyerap sebanyak mungkin tenaga kerja Indonesia.
Saat ini negara-negara di dunia telah mencanangkan pengurangan konsumsi bahan bakar dan pengurangan emisi karbondioksida (CO2) dan pencanangan penerapan kendaraan listrik sebanyak 15-100% dari total kendaraan yang beredar.