100kpj – Mobil listrik menjadi salah satu jawaban demi mengurangi polusi udara yang dihasilkan dari mesin pembakaran. Sehingga sejumlah pabrikan berlomba-lomba membuat mobil listrik agar lebih ramah lingkungan.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi memutuskan untuk mengganti mobil dinasnya. Budi Karya akan memakai mobil listrik sebagai penunjangnya dalam melakukan kegiatan sebagi Menhub.
Budi Karya menjatuhkan pilihannya pada Hyundai Ioniq, yang masuk dalam kategori mobil listrik berbasis baterai. Model ini sudah resmi hadir di Indonesia, dan dipasarkan dengan banderol Rp600 jutaan.
Penggunaan mobil listrik di Instansi Pemerintah, yang dicanangkan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dibuktikan lewat postingan pada akun Instagram pribadinya, beberapa waktu lalu, dia sempat mengunggah video yang menampilkan kendaraan tanpa mesin bakar konvesional Hyundai Ioniq Electric.
Dari unggahan video tersebut juga diketahui, Hyundai Ioniq akan dipakai sebagai kendaraan operasional hariannya dengan plat nomor dinas RI 35. Cara tersebut, untuk mendukung percepatan pemakaian kendaraan listrik di dalam negeri. Sebab, saat ini populasinya baru sekitar 5 persen.
Selain Budi Karya Sumadi, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga berencana memakai kendaraan listrik. Kang Emil-sapaan akrabnya- bakal mewajibkan penggunaan mobil dan sepeda motor listrik untuk operasional harian di instansi pemerintahan daerah yang dipimpinnya.
Rencana instansi pemerintah untuk memakai mobil listrik, tentu saja menjadi peluang bagi pabrikan otomotif, salah satunya Hyundai. Sebab, produsen asal Korea Selatan itu saat ini menawarkan produk bernama Ioniq, maupun Kona Electric yang dibanderol Rp600 jutaan.
"Program pemerintah kan ingin mempercepat elektrifikasi di Indonesia, lalu ada kewajiban sekian persen mobil dinas harus EV (Electric Vehicle). Kami banyak produknya ini, jadi bisa sejalan sama rencana pemerintah," ujar Makmur, Managing Director PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) ditemui di Senayan, Jakarta, Rabu 23 Desember 2020.
Makmur mengatakan, Hyundai menawarkan mobil listrik untuk mengikuti program pemerintah terkait percepatan kendaraan elektrik di dalam negeri. Sehingga, pihaknya pun siap jika produk kendaraan dengan setrumnya dipakai instansi negara untuk operasional.
"Jadi Hyundai Korea itu masuk sini pun sudah investasi 1,55 miliar USD. Dari sini kan gak main-main karena mereka siapkan investasi, pabrik, lalu regional office Asia Tenggara ada di sini. Soal kesiapan unit, ini merupakan satu bagian dari pola kerja, pasti enggak akan ditinggalkan," paparnya.
Baca juga: Intip Jeroan Mobil Dinas Baru Menhub Budi Karya Harga Rp600 Jutaan