100kpj – Sepanjang tahun 2020 ini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setidaknya telah menangkap dua menteri Kabinet Indonesia Maju yang diduga melakukan korupsi. Kejadian tersebut tentu saja mencoreng nama baik Presiden Jokowi.
Menanggapi hal ini Presiden Jokowi angkat bicara, dengan tegas bahwa Presiden Joko Widodo menyatakan tidak akan melindungi menterinya yang terlibat korupsi. Selain itu, Presiden Jokowi menilai profesionalitas aparat penegak hukum mempunyai posisi yang sangat sentral dalam penindakan dan pencegahan korupsi. "Namun, orientasi dan 'mindset' dalam pengawasan dan penegakan hukum diarahkan pada tata kelola dan pencegahan korupsi," ungkap Presiden dikutip dari Viva.
Artinya, kinerja penegakan bukan diukur dari seberapa banyak kasus yang ditemukan, tapi pada bagaimana mencegah secara berkelanjutan agar tindak pidana korupsi agar tidak terjadi lagi.
"Upaya pemberantasan korupsi membutuhkan kegigihan dan konsistensi yang luar biasa. Butuh orkestrasi kebersamaan yang luar biasa untuk mencegahnya, butuh inovasi dan kerja sistematis untuk menutup peluang bagi terjadinya korupsi," ujar Presiden.
Menteri Pertama yang tertangkap oleh KPK adalah Edhy Prabowo, dalam penangkapan dia tidak sendiri, karena lembaga anti rasuah tersebut juga mengamankan keluarganya dan pegawai KKP.
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan, penangkapan yang bersangkutan dilakukan karena ada keterkaitan dengan ekspor benih lobster. Rombongan telah digelondong ke gedung KPK untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. “Benar KPK tangkap terkait ekspor benur. Tadi pagi jam 01.23 WIB di Soetta. Ada beberapa dari KKP, dan keluarga yang bersangkutan,” ujarnya kepada wartawan.
Selama menjabat sebagai menteri, gebrakan Edhy memang belum begitu terlihat. Selain itu, banyak pihak yang membandingkan dirinya dengan kinerja Menteri Kelautan sebelumnya, yakni Susi Pudjiastuti. Sehingga, ia seperti bekerja di bawah tekanan serta tuntutan masyarakat.
Namun demikian, karir Edhy di luar pemerintahan sebenarnya cukup moncer. Pria berusia 48 tahun itu memiliki latar belakang sebagai prajurit TNI. Ia pernah menduduki beberapa jabatan, mulai dari Letkol hingga menjadi Komandan Grup II Kopassus TNI AD.
Berdasarkan berdasarkan penelusuran 100KPJ.com dari Laporan Harta Kekayaan KPK, hingga akhir tahun lalu, jumlah hartanya mencapai Rp7,4 milar. Kebanyakan, kekayaan itu berupa tanah dan bangunan yang bernilai Rp4,3 miliar.
Selain itu, harta berjalannya terbilang lumayan besaar, yakni Rp890 juta. Sebagian dipergunakan untuk membeli mobil, namun tak sedikit juga yang dipakai untuk menebus motor.
Edhy diketahui memiliki dua unit Pajero Sport lansiran 2011 dan 2017. Jika dijumlahkan, keduanya bernilai Rp770 juta. Lalu sisanya ia belikan kendaraan roda dua, yakni Yamaha RX-King 2002 senilai Rp4 juta, Honda BeAT 2009 seharga Rp6 juta, serta sepeda BMC Rp65 juta.
Ia juga menyantumkan Honda Genset senilai Rp45 juta, serta harta bergerak lain yang mencapai Rp1,92 miliar.
Selain Edhy Prabowo, Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK secara mengejutkan menetapkan Menteri Sosial (Mensos) Juliari Peter Batubara sebagai tersangka. Juliari diduga melakukan suap pengadaan bantuan sosial (bansos) penanganan Covid-19 berupa paket sembako di Kementerian Sosial tahun 2020.
Juliari Batubara yang merupakan politisi PDI Perjuangan itu adalah salah satu yang ditetapkan tersangka dari lima orang yang ditetapkan oleh KPK. Tiga penerima suap dan dua yang memberi suap terkait dengan bansos COVID-19 untuk Jabodetabek tahun 2020.
Dalam korupsi ini, Mensos Juliari menerima Rp17 miliar dan uang itu diduga berasal dari dua kali periode proyek pengadaan bansos. Saat ini, Juliari sudah menyerahkan diri ke KPK pada pukul 02.50 WIB, Minggu 6 Desember 2020.
Koleksi Mobilnya Mensos
Seperti dilansir dari laman resmi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara ( LHKPN), disebutkan bahwa harta kekayaan Juliari mencapai Rp47 miliar, tepatnya Rp47.188.658.147 setelah dikurangi utang.
Laporan itu dibuatnya pada 31 Desember 2019 saat masih menjabat Menteri Sosial. Mayoritas harta kekayaannya berupa tanah dan bangunan dengan total Rp48.118.042.150.
Sedangkan harta berjalannya mencapai totalnya mencapai Rp618.750.000. Itu merupakan harga dari mobil Land Rover Jeep tahun 2008 yang dimilikinya, artinya Mensos Juliari hanya memiliki satu koleksi mobil saja.
Baca juga: Koleksi Mobil Anggota DPR yang Dorong Pemerintah Beri Vaksin Gratis