100kpj – Indonesia sebagai rumah bagi cadangan tembaga, nikel dan timah yang besar, serta keinginan menjadi produsen baterai mobil listrik terbesar di dunia, tampaknya disambut baik oleh perusahaan mobil listrik asal Amerika Serikat yakni Tesla.
Kedua belah pihak sudah memulai pembicaraan tentang kemungkinan kemitraan baterai listrik, menurut keterangan Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah berdiskusi dengan Elon Musk sebagai CEO Tesla.
Kedua belah pihak bertukar pandangan mengenai industri mobil listrik dan komponen utama baterai listrik. Pembicaraan itu disebut-sebut menjadi langkah lanjutan dari isu pembangunan pabrik Tesla yang belakangan sempat menyeruak.
Baca juga: Mirip Mobil Ketua MPR RI Bamsoet, Tesla Model Ini Ternyata Ada Masalah
Sebagaimana diketahui bahwa Tesla sudah memiliki pabrik yang sangat besar di Shanghai. Pabrik di China itu sekarang membuat sekitar 250.000 mobil setahun. Musk mengatakan akan segera mulai mengekspor mobil Model 3 yang dibangun di pabrik Shanghai ke Eropa.
Nah, karena Indonesia diyakini memiliki sumber daya alam yang bisa digunakan untuk kepentingan mobil listrik makanya Elon Musk tertarik untuk berinvenstasi di Indonesia.
"Kedua belah pihak bertukar pandangan mengenai industri mobil listrik dan komponen utama baterai listrik. Selain itu, Presiden RI Joko Widodo juga mengajak Tesla untuk melihat Indonesia sebagai launching pad Space X," sebagaimana dikutip dari website kementerian.
Baca juga: Mau Pasang Head Unit ala Mobil Listrik Tesla, Siapkan Dana Segini
Ditambahkan keterangan tersebut, CEO Tesla, Elon Musk, menanggapi undangan Presiden RI Joko Widodo dengan rencana mengirimkan timnya ke Indonesia pada Januari 2021 untuk menjajaki semua peluang kerja sama tersebut.
Namun selain kemitraan investasi dengan Tesla, seperti dilansir dari Viva, Presiden Jokowi juga meminta Musk untuk melihat kemungkinan mendirikan stasiun peluncuran luar angkasa di Indonesia.
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) berencana membangun landasan peluncuran wahana antariksa pertamanya di Biak, Papua. Pengembangan kedirgantaraan berskala besar membutuhkan investor internasional dan SpaceX adalah salah satu mitra yang memungkinkan.
Baca juga: Bahas Investasi Tesla, Elon Musk Bakal Kirim Tim Khusus ke Indonesia