100kpj – PT Nissan Motor Indonesia (NMI) menjadi salah satu produsen mobil yang cukup serius bekerjasama dengan pemerintah dalam pengembangan mobil listrik. Salah satunya dengan PLN (Perusahaan Listrik Negara) dalam menyedakan charging station.
Namun hingga saat ini, agen pemegang merek mobil Nissan tersebut belum juga menjual kendaraan yang seutuhnya bertenaga listrik. Bahkan mobil yang mereka jual saat ini, tidak membutuhkan tempat pengisian daya baterai, yakni Kicks e-Power.
Baca juga: Mengejutkan Segini Pajak Tahunan Mobil Listrik Nissan Kicks e-Power
Sebab meski mobil berjenis Sport Utility Vehicle itu seutuhnya digerakkan motor listrik, namun masih memiliki mesin pembakaran berkapasitas 1.200cc. Namun tugas mesin peminum bensin tersebut hanya untuk genset saat daya baterai melemah.
Sehingga kerjasama Nissan dengan PLN dianggap sia-sia untuk saat ini, mengingat Kicks tidak seperti mobil Plug-in Hybrid atau full listrik yang membutuhkan charging station. Lantas kapan mobil listrik murni milik Nissan dijual di dalam negeri?
Head of Extenal and Government Affairs PT Nissan Motor Indonesia, Coki Panjaitan mengatakan, kerjasama dengan pemerintah atau PLN memang untuk menyediakan infrastujtur di awal sesuai dengan kebijakan Peraturan Presiden Nomor 55.
Menurutnya memperbaiki infrastuktur adalah langkah yang perlu dilakukan terlebih dahulu, sebelum menjual kendaraan listrik. Sehingga saat mulai berdar dipasaran, penggunannya akan mudah mendapatkan fasilitas yang dibutuhkan.
“Yang pasti tahun depan (Leaf akan mulai dijual), dengan adanya Nissan Leaf 2021 dan model-model e-Power lainnya yang belum bisa kami sebutkan. Nissan tetap berkomitmen menghadirkan kendaraan ramah lingkungan di Indonesia,” tuturnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, hasil kerjasama beberapa produsen termasuk Nissan dengan pemerintah terkait sudah dapat dilihat saat ini. Salah satunya ketersediaan tempat pengisian baterai di beberapa tempat umum, seperti ara pusat perbelanjaan, apartmen, dan SPKLU lainnya.
Diketahui, PT NMI pertama kali memamerkan Leaf di Indonesia sejak 2018 lalu melalui pameran otomotif. Untuk generasi keduanya, hatchback pelahap seterum itu dibekali baterai berdaya 40 kilowat hours (kWh) yang dapat berjalan hingga 400 kilometer.
Sedangkan motor listrik sebagai penggerak utamanya berkode EM57, yang mampu menghasilkan tenaga maksimal 110 kw atau setara 147,5 daya kuda dan torsi 320 Newton meter. Mobil tersebut juga dibeklai sejumlah fitur-fitur canggih, salah satunya ProPilot.
“Rata-rata jika pemakaian mobil listrik sekitar 70 persen atau 50 km per hari. Maka kalau Nissan Leaf sekitar 320 km (baterai penuh), paling enggak pemakaian 5-6 hari enggak perlu charging,” katanya.