“Tautan depan yang mungkin tidak memenuhi spesifikasi kekuatan Tesla. Jika terjadi kegagalan sambungan (suspensi), pengemudi tetap daapt mengontrol kendaraannya. Tapi ban dapat bersentuhan dengan wheel arch liner,” kutip pernyataanya.
Berdasarkan keluhan yang diterima dari beberap pengguna mobil pelahan seterum tersebut, NHTSA menilai 32 pengguna Tesla mengalami masalah saat parkir di kecepatan rendah. Sedangkan 11 pemilik lainnya mengalami kendala ketika berkendara, dan 8 orang lainnya diduga mengalami hal yang sama.
“Keluhan (pada suspensi depan) tampaknya menunjukkan tren peningkatan, tiga dari insiden pada kecepatan jalan raya yang dilaporrkan dalam tiga bulan terakhir,”.
Pada 20 November 2020, Tesla sempat digugat ke Pengadilan Distrik Amerika Serikat di California, atas masalah suspensi pada Model X dan Model S. Karena dianggap cacat produksi, sebab sudah rusak sebelum waktu pergantian yang digunakan secara normal.
Sebelumnya, perusahaan yang didirikan Elon Musk tersebut telah melakukan recall besar-besaran sebanyak 30 ribu unit Model S dan Model X di China pada Oktober. Karena masalah link suspensi depan, sesuai prosedur pemerintah Tiiongkok.
“Karena lingkungan di China memerlukan suspensi yang lebih kuat, karena jalanan dan kondisi pengemudi. Tesla juga mengeluarkan penarikan link suspensi belakang terpisah di China untuk Model S,” kutip dari sumber yang sama.