Mengingat aturan tersebut belum diterapkan, sehingga harga mobil hybrid, atau plug-in hybrid masih tergolong mahal. Begitu juga dengan full elektrik, meskipun sudah diberikan isentif lebih dulu berupa BBNKB nol persen oleh Pemprov DKI.
Diketahui, saat ini mobil yang sepenuhnya digerakkan tenaga listrik harganya mulai dari Rp600 jutaan sampai di atas Rp1 miliar. Tak beda jauh dengan mobil plug in hybrid seperti Outlander PHEV, atau BMW i8 yang harganya masih miliaran.
Maka bagi calon konsumen yang tertarik meminang kendaraan ramah lingkungan tersebut alangkah baiknya bersabar. Seperti disampaikan Senior Researcher LPEM-FEB Universitas Indonesia Riyanto saat berdiskusi melalui acara virtual Forwot.
“Kalau beli sekarang kan aturannya belum berlaku, jadi kalau mau beli nunggu Oktober tahun depan. Tapi kalau BEV (Baterai Electric Vehicle) PPnBM sudah nol persen, dan BBNKB di DKI untuk mobil listrik sudah nol persen, tapi PHEV dan hybrid belum,” ujarnya, Kamis 26 November 2020.
Menurutnya mobil listrik yang dipasarkan di Indonesia masih mengincar segmen kelas atas, sebab untuk harga termurahnya saja Rp600 jutaan seperti Hyundai Ioniq. Sehingga hanya orang-orang bekantong tebal yang bisa memiliki mobil rendah emisi.
“Sekarang posisi mobil listrik yang dijual di Indonesia masih segmen atas, bayangan saya dulu pernah simulasi bikn lokal prroduksi yang kelasnya sejuta umat. Jadi misalnya mobil-mobil Low MPV kaya Avanza dijadikan listrik,” katanya.