"Salah satu personilnya, mulai suka motor sejak umur 13 tahun hingga kini menjadi pilot penerbang komersial dan bahkan pernah memenangi kontes safety riding di Arab Saudi. Mematahkan anggapan bahwa perempuan tak bisa tertib berlalu lintas," lanjutnya.
Ketua DPR RI ke-20 sekaligus Ketua Dewan Pembina Motor Besar Indonesia (MBI) dan Pembina Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini tak menyangka, para perempuan di Lady Bikers sebagian besar sudah lama bermain motor. Bukan sekadar satu atau dua tahun, melainkan sudah puluhan tahun.
"Membuktikan perempuan juga menyukai tantangan yang memacu adrenalin. Walaupun bermotor akrab dengan debu, asap, dan polusi udara yang bisa membuat kotor wajah dan kulit, mereka tak gentar. Karena bagi mereka, kecantikan sejati bukan hanya dari merawat wajah. Melainkan dengan memiliki hati yang kuat, salah satunya ditempa dengan aktivitas bermotor," tutur Bamsoet.
Kepala Badan Bela Negara FkPPI ini menilai, keberadaan perempuan dalam komunitas motor bisa memberikan sentuhan kelembutan, sehingga menepis kesan arogan yang terkadang melekat di komunitas motor.
"Perempuan punya daya sensitifitas tinggi dibanding pria. Ini bisa dimanfaatkan untuk membawa komunitas motor terlibat lebih banyak di berbagai gerakan kebangsaan. Misalnya aktif di kegiatan sosial, membantu saudara sebangsa yang membutuhkan sebagai duta 4 Pilar MPR. Dan yang terpenting, menjaga keutuhan bangsa dan negara dari perpecahan," papar Bamsoet.
Bagaimana keseruan mereka berbagi pengalaman dan pesona menjadi lady bikers serta suka duka mayakinkan keluarga, suami dan anak-anak agar tetap menjadi lady bikers, akan segera ditayangkan di kanal YouTube Bamsoet Channel.