100kpj – Berbagai cara dilakukan seseorang dalam memodifikasi sebuah kendaraan. Salah satunya membuat komponen yang dibutuhkan atau custom sesuai selera. Namun ada juga yang memanfaatkan barang bekas pemberian orang.
Seperti yang dilakukan salah satu builder asal Palembang, Dharman. Dia mengaku motor custom yang dimilikinya pribadi, hampir semua komponennya bekas dari konsumen yang tidak terpakai. Mulai dari mesin, hingga parts lainnya.
“Awalnya saya hanya mendapat mesin Yamaha XS650 buatan 1972 dari customer orang Jakarta, dari pada enggak terpakai saya bangun,” ujarnya kepada 100KPJ.
Mengingat kondisi mesin mati total, sejumlah komponen di dalamnya diganti. Salah satu yang dirombak, ring piston milik Mitsubishi Colt, rantai keteng mengadopsi Honda Super Cub, sistem pengapian diubah menjadi CDI yang awalnya platina.
Selain itu, barang bekas lainnya yang menempel pada motor tersebut adalah velg depan belakang milik Kawasaki Ninja 250. Terkait alasan model chopper yang dipilihnya, Dharman menyebut karena sesuai dengan postur badannya.
“Untuk velg depan belakang saya juga dapat bekas customer saat Ninja 250 miliknya di custom. Aku enggak beli, jadi aku manfaatin semua barang yang ada di rumah, saya hanya ubah klahernya saja,” tuturnya.
Sementara untuk komponen lainnya mulai dari setang, sasis, bodi, dan tangki dibuatnya dengn tangan sendiri atau hand made. Untuk frame menggunakan bahan pipa seamles bekas, dengan ketebalan 3 mili meter.
Selain itu agar motor chopper itu terlihat minimalis, menggunakan suspensi depan Suzuki GF250. Pada sektor belakang, sengaja dibuat agak mirip bobber agar terlihat kekar dengan swing arm lebih besar milik Yamaha Scorpio.
“Suspensi belakang ada dua jenis monoshock dan double shock. Kalau monoshcok saja terlalu lembut, karena beban mesin 650cc itu terlalu berat dan tenaganya besar, maka saya kombinasi pakai double shock aftermarket yang isinya hanya minyak enggak ada per-nya,” sambungnya.
Total waktu yang dibutuhkan untuk pengerjaan motor chopper ini tiga bulan, namun yang memakan waktu lama dan sulit dalam proses pengerjaan kelistrikan. “Semua di boks tengah, karena itu yang jadi pusat kelistrikannya mulai dari aki, keprok, CDI semuanya disitu, saya pakai CDI Suzuki Shogun kebo karena limeternya lebih besar,” tukasnya.