100kpj – Honda Super Cub C125 yang dirilis oleh PT Astra Honda Motor pada Agustus 2018 lalu menjadi motor bebek termahal di Tanah Air. Produsen motor Honda tersebut membanderol C125 generasi terbaru itu mencapai Rp59,27 juta.
Meski motor bebek tersebut dibanderol dengan harga selangit, tidak menyurutkan para penghobi motor legendarasis Honda tersebut. Mereka rela merogoh kocek dalam demi memiliki bebek moderen yang awalnya populer di era 1970-an.
Salah satunya Arif Syahbani yang memiliki alasan tersendiri meminang Super Cub C125. Dia mengaku menyukai motor bebek berlogo Sayap Mengepak tersebut. Bahkan dia juga sempat memiliki C70 dan Astrea Star yang jadi nenek moyangnya.
"Alasan beli karena saya penggemar Honda klasik khususnya jenis bebek, dan salah satu motor idaman saya C100 1958 yang menjadi cikal bakal lahirnya C125," ujarnya kepada 100KPJ, Senin 9 Desember 2019.
Agar tampil berbeda, pria yang akrab disapa Kang Tangkil itu memodifikasi C125 miliknya. Namun perubahan yang dilakukan tidak terlalu signifikan, hanya menambahkan beberapa aksesori aftermarket untuk mendukung kegiatan touringnya.
"Saya mau yang mendukung hobi saya touring. Karena itu ganti suspensi belakang pakai Ohlins, disetting ulang. Terbukti saya terakhir touring ke Bandung, enak banget bantingannya. Modifkasi lain yaitu windshield," tuturnya.
Menurutnya, pemasangan windshield selain fasyen juga berfungsi saat touring. Terutama untuk menahan angin dan cipratan dari depan di musim hujan. Mengingat aksesoris itu belum ada di pasaran, Arif mendesain sendiri yang dipesan dari bengkel Sectbill.
"Karena C125 yang dijual di Indonesia tanpa rak belakang, saya buat sendiri di bengkel Kondo Moro menggunakan mesin CNC. Rak ini juga berfungsi untuk meletakan barang atau tas saat saya touring," katanya.
Selain itu, sahabat Omesh dan Bucek Depp tersebut juga membungkus hand grip dengan bahan kulit warna merah agar mirip dengan model purwarupa C125. Meski ubahannya terlihat simpel, namun total biaya modifikasi yang sudah digelontorkan Arif mencapai Rp10 jutaan.
"Semuanya dibuat sendiri karena sampai saat ini belum ada aksesori atau part C125 di pasaran, kalau pun ada harus ke Thailand. Rencana ke depan, mau tambah footpeg buat boncengan, dan bikin pelek jari-jari dan pakai ban pacul," sambungnya.