Soal lubang pompa oli yang menempel di crank case tentu dibuat ulang. Untuk blok mesin yang sejajar dengan crank case dimeter lubang olinya dua mili meter, sedangkan blok mesin yang posisi di atas lubang olinya tiga mili meter.
Sengaja dibedakan karena posisi blok berdiri tegak beban kerjanya lebih berat. Maka butuh asupan oli yang lebih banyak untuk ruang pembakarannya. Total oli yang dibutuhkan untuk perawatan 1,6 liter, namun kalau sudah turun mesin dua liter.
“Semuanya full saya yang buat, baik itu pengelasan, bikin frame, tangki. Jadi ini motor bikin dari nol, bukan dari Honda Monkey kalau benar dari motor itu basiknya, sasisnya enggak kuat menahan mesin dan tenaganya. Rangka itu meski kecil tapi lebih berat dari Tiger, pipanya tiga mili meter ketebalannya,” tuturnya.
Yusuf mengatakan, total pengerjaan motor mini tersebut memakan waktu enam bulan, dengan biaya Rp62 juta. Dalam artian konsumen hanya menyerahkan uang dan membawa pulang motor tersebut, tanpa perlu memberikan motor sebagai basik awal.
“Sebenarnya bisa cepat kalau enggak ada antrian. Saya saja masih mengerjakan 24 unit mesin yang belum selesai. Untuk kecepatan motor ini belum saya coba, tapi di motor besar dengan sepsifikasi mesin yang sama bisa 170 km/jam,” tukasnya.