100kpj – Sepeda motor menjadi alat transportasi paling digandrumi di Indonesia. Selain untuk mobilitas, sebagian orang, terutama penghobi menjadikan kendaraan roda dua sebagai koleksi hingga pajangan di rumah.
Namun motor-motor yang menjadi koleksi biasanya sudah tidak diproduksi lagi oleh brand tersebut, atausudah tergolong lawas, bahkan populasinya sudah tergolong jarang hingga menjadi barang langka.
Bagi penghobi motor-motor bergaya klasik ada salah satu tempat yang khusus menjual motor tua dengan harga terjangkau, yaitu Toko Kiri di Kawasan Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Pelbagai kendaraan roda dua yang sudah berumur ditawarkan dengan harga berfariasi, tergantung kondisi, dan nilai sejarah dari produk tersebut. Mulai dari merek asal Jepang, Eropa, hingga China juga tersedia.
Pemilik Toko Kiri, Gery mengklaim bahwa motor tua yang ditawarkan harganya lebih terjangkau dibandingkan penjual lainnya. Mengingat kondisinya original pabrikan, belum mendapatkan perbaikan alias restorasi.
“Motor paling lawas yang pernah saya jual itu Honda C102, atau disebut ‘Unyil’ dan menjadi motor bebek pertama Honda di tahun 1960-an,” ujar Gery kepada 100kpj, dikutip, Senin 22 Mei 2023.
Menurutnya, banderol Honda C120 tidak menentup alias gelap karena tergantung penjual ingin memberikan harga. Motor tersebut menjadi cikal bakal lahirnya Honda Supercub yang dijual saat ini oleh PT Astra Honda Motor.
“Saya jual C102 kondisi mesin mati, tangki bocor, tidak ada surat-surat Rp15 juta, part semuanya original,” tuturnya.
Motor bebek tersebut mengusung mesin bensin empat langkah berkapasitas 49cc dengan sistem pengabutan karburator. Pertama kali diproduksi pada 1958 yang menjadi generasi penerus C100 untuk pasar global.
Di Toko Kiri juga menawarkan Kawasaki Binter GTO, Honda C70, Honda S90Z, motor matik bermesin dua tak besutan Jerman bernama Malika, beberapa motor China seperti Jialing, dan masih banyak lagi.
“Kawasaki Binter GTO tahun 1980-an saya jual Rp7 juta net, karena pasarannya Rp10 juta. Kondisi masih standar pabrikan, volume silinder belum oversize, pengapian masih Platina, oli samping masih berfungsi,” katanya.
Meski memiliki bodi yang cukup bongsor, namun Kawasaki hanya menyematkan mesin dua langkah 110cc untuk Binter GTO. Berbeda dengan Binter Merzy, atau KZ200 yang dibekali mesin empat tak berkapasitas 200cc.
Lebih lanjut pria yang bekerja di salah satu media swasta tersebut menjelaskan, bahwa motor-motor yang dijual sebagian besar kondisi pajaknya mati. Terkecuali beberapa model seperti halnya Honda C700, atau Prima.
Beberapa motor lain yang dijual seperti Honda S90Z lansiran 1970-an, Honda C70, hingga Jialing Kancil dilego dengan kondisi surat-surat seadanya, dan pajak mati, namun nomor mesin, dan rangka akur, atau terdata.
“Sebagian besar saya dapatkan motor-motor klasik ini dari Jawa Barat, seperti Bandung, Ciamis, kakau Binter gitu ada yang dari Kalimantan,” sambungnya.
Sekadar informasi, Toko Kiri juga menawarkan beberapa helm lawas dengan kondisi bekas pakai seperti TRX, Arai, Shoei, dan beberapa merek lokal.