Artinya proses pengerjaan modifikasi mobil milik suami Aurel Hermansyah itu hanya sekitar 2 hari, yang memakan waktu pembuatan pelek. Karena dipesan khusus dengan desain sendiri, dengan cara Forged, atau Forging yaitu memampatkan billet alumunium solid dengan tekanan tinggi.
"Ukuran pelek AHHA desain ring 20 inci dengan lebar 10 di bagian depan, dan 11,5 bagian belakang, dan et (offset, atau posisi penampang velg cendrung ke luar) mines 14. Ban Yokohama Advanced Sport 105, untuk bagian depan 225/35, belakang 265/30," tuturnya.
Secara diameter hanya meningkat satu inci, karena pelek bawaan pabrik 19 inci. Lebih lanjut Randy menjelaskan, bisa saja naik 21 inci namun kurang proposional. Karena tujuannya menegaskan fender tulip Aston Martin, agar sejajar dan menyatu antara bibir pelek, roda, dan fender.
Sementara, beberapa part serat karbon pada bagian bumper depan, bodi samping, dan bumper belakang bawaan pabrik tetap dipertahankan, agar kesan sportinya tetap kental. Untuk air suspension yang digunakan racikan Air BFT dengan 4 titik pengaturan tinggi, dan rendahnya.
Mengingat Aston Martin Vantage tidak memiliki lift kit, tidak seperti Lamborghini, atau Ferrari, di mana suspensi bisa turun, atau naik otomatis dengan drive mode yang menyesuaikan karakter mesin. Sehingga menjadi keuntungan tersendiri saat mengganti suspensi aftermarket.
Namun sedikit kendalanya, ada sensor peringatan yang hidup ketika Vantage tersebut dibenamkan suspensi udara aftermarket. Karena suspensi bawaan pabrik tertanam sensor, fungsinya secara otomatis ayunan shock lebih keras ketika kecepatan tinggi.