Framenya dibuat lebih menonjol tanpa terutup bodi, tetap pada konsep utama di mana setang lebih tinggi dari posisi duduk, dan lampu depan tertanam di dalam tameng atau pop up style yang bisa terbuka atau tertutup otomatis.
Tidak lagi menggunakan spakboard depan, dan belakang, namun tetap mempertahankan pelindung mesin di bagian bawah, serta cover suspensi depan yang masih teleskopik. Secara dimensi juga ikut berubah.
Mengingat swing arm belakang dibuat lebih panjang, sehingga jarak roda depan dan belakang mundur hingga 10 cm, dengan begitu dimensinya jadi lebih melar dibandingkan bawaan pabrikan.
“Semua ide, dan gagasan tentang mengembangkan motor sesuai keinginan saya terwujud Ibarat kata, ini motor gue banget,” tuturnya.
Pad sektor kaki-kaki tetap mempertahankan pelek bawaan XSR 155 model palang bercabang, dibalut ban dual purpose. Untuk saluran pembuangan mesin alias knalpot berbahan titanium yang diselipkan di dalam sasis tengah.
Hendra juga menyematkan standar samping dengan fitur ESS (Electronic Side Stand). ”Jadi, pada hasil karya saya ini, fitur keselamatan tetap harus diperhatikan. Makanya saya menyematkan fitur ESS pada standar samping,” sambungnya.