Selain minat terhadap sepeda motor, para anggota Inked Sisterhood juga dipertemukan dan dikumpulkan berkat keresahan yang sama, yakni biaya transportasi setempat yang terbilang mahal.
Sebenarnya, Nairobi yang merupakan Ibu Kota Kenya memiliki layanan ojek murah bernama boda-boda. Namun, transportasi tersebut dirasa kurang aman. Sebab, pengendaranya dikenal sering melecehkan penumpang perempuan.
Berangkat dari keresahan tersebut, mereka akhirnya membeli sepeda motor pribadi untuk penggunaan harian. Kini, mereka dipersatukan di satu kelompok yang sama.
"Berkendara seperti terapi, hemat ongkos, dan saya suka melewati kendaraan yang terjebak macet. Saya merasa bebas. Apalagi, dukungan dan kesatuan dalam komunitas sepeda motor luar biasa,” tutur anggota lain bernama Amanya Kuchio.
Diketahui, anggota Inked Sisterhood berasal dari berbagai latar belakang profesi, misalnya seperti petani, tenaga medis, akuntan, ilmuwan, pengacara, hingga ibu rumah tangga. Hingga tahun lalu, jumlah personelnya sudah mencapai 46 orang.