Selain itu, menurut Marius, mobil klasik diciptakan saat aturan mengenai emisi kendaraan di dunia belum ditetapkan. Sehingga, aturan tersebut seakan berbenturan dengan minat seseorang mengoleksi mobil kuno.
“Kalau untuk yang mobil atau kendaraan harian, ya memang sudah waktunya kita terapkan uji emisi tersebut. Khususnya Jakarta, karena kadar polusinya sudah tak main-main. Sedangkan pengguna mobil klasik paling masih di bawah 1 persen secara keseluruhan,” tutur Marius.
“Saya harapkan pembuat kebijakan atau pelaksana mampu mengerti itu, sehingga (kolektor mobil kuno) bisa diperlakukan berbeda,” sambungnya.
Kendati begitu, bukan berarti pihaknya menolak keputusan Anies Baswedan memperketat aturan emisi kendaraan. Terlepas soal permintaannya barusan, Marius tetap mendukung upaya baik pemerintah tersebut.
“Tapi kami tetap mendukung kebijakan pemerintah kok, baik yang di daerah atau pusat, demi lingkungan hidup yang lebih baik,” kata dia.